Jika kamu bermimpi untuk memiliki rumah sendiri, maka salah satu opsi yang bisa dipilih untuk mewujudkan mimpi tersebut adalah mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Dengan KPR, kamu bisa mencicil pembayaran biaya rumah kepada bank dalam jangka waktu tertentu. Opsi ini adalah pilihan yang populer, terutama bagi milenial yang ingin segera memiliki rumah untuk keluarga kecil mereka. Sayangnya, pengajuan KPR tidak semudah itu.
Saat akan mengajukan KPR, pihak bank pastinya ingin memastikan bahwa kamu mampu membayar cicilan tersebut hingga lunas. Jadi, ada berbagai macam dokumen yang perlu disiapkan untuk memastikan bahwa kamu telah memenuhi syarat KPR. Bahkan setelah melakukan semua hal tersebut sesuai prosedur, masih ada kemungkinan permohonan KPR-mu ditolak karena satu dan lain hal. Jadi, bagaimana agar KPR tidak ditolak oleh bank?
6 Hal yang Perlu Diperhatikan agar Pengajuan KPR Tidak Ditolak
Proses mengajukan KPR menjadi momok bagi sebagian besar orang yang ingin menjadi pemilik rumah, apalagi jika belum pernah mengajukan KPR sebelumnya. Salah sedikit saja, kamu harus mengulang proses tersebut dari awal. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum mengajukan KPR kepada bank. Apa saja?
- BI checking
BI checking, atau yang saat ini dikenal sebagai Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), adalah sebuah kegiatan untuk memeriksa informasi keuangan dari debitur. Pada proses ini, riwayat kredit seseorang akan diperiksa.
Beberapa hal yang bisa ditemukan dalam proses ini adalah jumlah pembiayaan kredit yang pernah diterima serta riwayat cicilan. Pada proses ini pula, bank bisa melihat skor kredit milikmu, dengan angka 1 berarti lancar hingga 5 yang berarti macet.
Tentu saja semakin baik skor kreditmu, maka bank akan lebih yakin untuk menerima permintaan KPR. Namun, jika ada kredit yang macet, bank akan ragu untuk menerima pengajuan KPR-mu. Untuk mengecek skor kredit, kamu bisa mengunjungi website OJK dan mengisi formulir permohonan SLIK di sini.
- Jumlah penghasilan dan tabungan
Hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah jumlah penghasilanmu setiap bulannya. Umumnya, setiap bank memiliki syarat tersendiri mengenai berapa persen maksimal cicilan KPR dari penghasilan bulanan pemohon. Angka tersebut berkisar antara 30-40% dari gaji, yang kemudian diverifikasi saat mengajukan KPR.
Jika cicilan KPR dirasa terlalu tinggi dan di luar kemampuanmu, maka kemungkinan besar permohonanmu ditolak. Selain itu, jumlah tabunganmu juga akan diperhitungkan sebagai dana cadangan selain penghasilan tetap.
- Masa kerja
Selain harus memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap, bank juga akan memperhatikan masa kerjamu. Dengan masa kerja yang jelas, artinya status pekerjaanmu lebih stabil dan bank tidak akan ragu apakah kamu bisa membayar cicilan KPR atau tidak. Nah, biasanya, minimal masa kerja yang telah kamu lewati adalah dua tahun untuk karyawan, profesional, maupun wirausaha.
- Usia
Usia juga bisa menjadi faktor bank menolak permohonan KPR seorang calon pemilik rumah, apalagi jika KPR yang diambil ternyata berjangka waktu panjang hingga 20 tahun. Itulah kenapa jika kamu sudah berumur, maka disarankan untuk mengambil KPR jangka pendek agar meminimalisir kemungkinan penolakan. Setiap bank memiliki syarat KPR yang berbeda-beda. Tetapi, patokan umur maksimal pemohon pada masa akhir tenor biasanya adalah 60 tahun.
- Kelengkapan dokumen
Jika ini pertama kalinya kamu melakukan pengajuan KPR, maka mengecek kelengkapan dokumen adalah salah satu hal vital yang harus kamu perhatikan. Salah sedikit saja, permohonan KPR-mu bisa ditolak oleh pihak bank.
Oleh karena itu, selalu perhatikan dengan saksama instruksi bank mengenai apa saja dokumen yang harus dikumpulkan saat permohonan KPR. Untuk dokumen yang harus dikumpulkan sendiri ada beragam karena tergantung dari bank tempatmu mengajukan KPR, status pernikahan, kondisi rumah (baru/second), serta berbagai faktor lainnya.
Jika dokumen dirasa sudah lengkap, jangan lupa juga untuk mengecek data pada dokumen-dokumen tersebut. Jangan sampai ada kesalahan data yang memengaruhi proses penilaian kelayakan KPR. Pastikan bahwa semua data pada formulir yang kamu isi serta pada dokumen yang kamu kumpulkan sudah benar dan sesuai dengan syarat KPR.
- Kondisi rumah
Hal terakhir yang harus kamu perhatikan saat pengajuan KPR adalah kondisi rumah yang ingin kamu miliki. Pada proses KPR, rumah ini akan dijadikan jaminan oleh bank dan akan disita jika kamu tidak berhasil membayar cicilan KPR dengan lancar. Oleh karena itu, bank akan memperhatikan berbagai macam hal mengenai rumah tersebut.
Salah satu faktor utama yang memengaruhi keputusan bank untuk menerima permohonanmu adalah status kepemilikan rumah. Jika rumah tersebut ternyata dinyatakan sebagai rumah sengketa karena adanya kepemilikan ganda atau ahli waris yang tidak jelas, maka bank akan menolak permohonan tersebut. Selain itu, hal lainnya yang dipertimbangkan oleh bank adalah lokasi rumah, serta developer perumahan jika kamu memilih untuk membeli rumah baru.
Pengajuan KPR memang ternyata tidak semudah itu. Tapi, jika keenam hal di atas sudah kamu perhatikan dengan saksama, maka kamu tidak perlu ragu untuk segera mengajukan KPR tersebut kepada pihak bank. Nah, kalau kamu ingin membayar DP rumah tersebut dengan lebih mudah, gunakan saja Tanaku SuperApp!
Tanaku adalah program pembiayaan terjangkau untuk pembelian rumah. Jika memenuhi syarat, calon pemilik rumah dapat memilih dari 3 cicilan super yang disediakan Tanaku, yaitu DP Booster 10% untuk mengurangi pembayaran di muka, atau paket bebas bunga 0% untuk 3 tahun pertama, atau paket fleksibel yang menggabungkan subsidi DP dan pembayaran bebas bunga untuk membuat pembayaran rumah mereka fleksibel. Hubungi Home Team Tanaku melalui WA di +62 811926544 dan mulailah perjalanan pembelian rumahmu.