Meet Tanaku Homeowner: Dinka Basoeki

Feed Ho 1

Secara tradisional, tingkat kepemilikan rumah oleh perempuan lebih rendah dibandingkan dengan pria. Di Indonesia juga, kepemilikan rumah didominasi oleh pria dan berperan besar dalam menciptakan ketidaksetaraan gender dan membatasi akses kemandirian finansial untuk mencapai kepemilikan rumah. Untuk mengatasi kesenjangan ini, Tanaku, SuperApp untuk pembeli rumah, dengan bangga meluncurkan Kampanye Hari Perempuan Internasional 2023.

Misi Tanaku adalah membuat kepemilikan rumah dapat diakses oleh semua orang, dan kami percaya bahwa memberdayakan perempuan untuk membeli rumah pertama mereka dengan menyediakan sarana keuangan adalah kunci untuk mencapai tema #embraceequity di Hari Perempuan Internasional ini! Tanaku menemui Dinka Basoeki, seorang Tanaku Homeowner untuk berpartisipasi dalam kampanye pemberdayaan perempuan sebagai pemilik rumah dengan membagikan cerita tentang perjalanan Dinka menuju kepemilikan rumah dan bagaimana peran Tanaku dalam perjalanan Dinka tersebut.

Feed Ho 1

Q: Kenapa Dinka memutuskan untuk memiliki rumah/apartment sendiri?

A: Home is where your whole being lies. Sebelum tahun 2019, saya lebih banyak menghabiskan waktu di luar negeri (Kenya di Afrika Timur selama hampir 7 tahun dan sebelumnya di New Zealand selama 7 tahun) dan karena pandemi dan untuk saat ini, saya dan suami belum ada rencana untuk pindah-pindah negara lagi dan ingin memiliki a safe space atau sanctuary untuk kami berdua dan kucing kami, Pwani, dimana kita juga bisa lebih dekat sama keluarga lain yang kebanyakan tinggal di wilayah Jakarta Selatan, maka saya memutuskan, this is it, we are going to get our sanctuary 🙂

Q: Tantangan apa yang Dinka hadapi saat memulai proses dan perjalanan untuk memiliki rumah sendiri?

A: Tantangan yang so pasti dialami kebanyakan calon pembeli rumah atau apartment adalah hal-hal yang menyangkut keuangan karena memiliki tempat tinggal sendiri merupakan suatu komitmen besar yang sifatnya ngeri-ngeri sedap, karena kita tidak akan mengetahui bagaimana nasib kita kedepan, we can only plan for our futures. Karena sebelum kenal dengan program Tanaku, yang selalu bikin kita nervous itu sistem down payment sebanyak 10 atau 20% (dari harga properti) makanya kami sangat menunda-nunda untuk memiliki sanctuary kami dan memilih untuk tetap ngekost hingga akhirnya dikenalkan dengan program Tanaku.

Q: Apakah sebagai perempuan dan memiliki serta membeli rumah sendiri adalah sebuah bentuk self empowerment untuk DInka? Dan apakah Tanaku memiliki peran dalam mendukung Dinka?

A: Menjadi perempuan Indonesia itu merupakan suatu pride yang tidak ternilai, apapun latar belakang kita. Tentu saja dengan bisa memiliki tempat tinggal sendiri dengan perjuangan beberapa tahun untuk mencoba memahami perbedaan antara memiliki landed houses atau apartment, mempelajari hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan untuk membeli tempat tinggal pertama kita, survey potential homes sana-sini (anggap saja jalan-jalan cari inspirasi), menabung setelah sekian lamanya, hingga akhirnya menemukan rumah/apartment idaman itu adalah hal-hal yang patut dibanggakan oleh diri kita sendiri sebagai salah satu bentuk self-empowerment. We did it! 

Tanaku telah membantu home owners seperti saya yang masih dalam tahap menabung untuk down payment (DP) dan KPA agar bisa menempati future home kita lewat program DP 2%nya yang komitmen bulanannya bisa sesuaikan sesuai dengan kemampuan finansial kita. 

Q: Apakah Dinka punya kiat-kiat dan saran untuk perempuan lain yang ingin memiliki rumah sendiri?

A: Mantranya simpel aja kok; Jangan terburu-buru untuk membeli tempat tinggal hanya karena harganya murah, tekanan dari orang-orang di sekeliling kita, merasa harus memiliki aset pada umur tertentu, dll. Kita semua memiliki kemampuan (khususnya kemampuan finansial), prioritas, dan perjalanan hidup yang berbeda. Prioritaskan kenyamanan diri sendiri dan keluarga kita apalagi untuk kedepannya. Kalau kita tidak terburu-buru, nanti pasti akan ketemu tempat tinggal yang pas sesuai dengan hati, kebutuhan, jiwa, dan kepribadian kita.