7 Cara Mengatur Keuangan agar Pengantin Baru Bisa Beli Rumah

Ard50067

Setelah menikah, biasanya berbagai aspek kehidupan pun turut mengalami perubahan, khususnya dalam hal finansial. Wajar, sebab kamu tak lagi tinggal sendirian dan mulai harus memikirkan masa depan bersama pasangan. Biasanya, pengantin baru kemudian membuat resolusi untuk beli rumah.

Untuk mewujudkan mimpi bersama tersebut, kamu perlu tahu cara mengatur keuangan yang baik dan benar. Tujuannya antara lain agar pemasukan yang diterima olehmu dan pasangan tak digunakan untuk membeli kebutuhan saat ini saja. Lalu, bagaimana cara mengatur keuangan agar para pengantin baru sepertimu bisa segera beli rumah? Temukan jawabannya di bawah ini!

Ard50067

7 Cara mengatur keuangan pengantin baru untuk beli rumah

Beli rumah di masa awal pernikahan bukan hal yang mustahil, kok, apalagi jika kamu sudah merencanakan hal ini dengan matang. Agar bisa memiliki perencanaan yang makin matang, kamu bisa lakukan tujuh cara berikut ini!

  1. Ketahui total penghasilan bersih

Cara pertama yang jadi poin penting saat akan menyiapkan tabungan untuk beli rumah adalah mengetahui total penghasilan bersih. Penghasilan di sini maksudnya adalah pemasukan yang diterima oleh kamu dan pasangan, terlebih jika sama-sama bekerja. Makanya, kamu perlu dan pasangan perlu saling terbuka soal finansial, ya!

Setelah itu, kurangi total pemasukan kotor tersebut dengan jumlah pengeluaran yang kira-kira akan kamu lakukan setiap bulannya. Mulai dari kebutuhan pokok, biaya hiburan, cicilan, tabungan, dan lain-lain, semuanya harus kamu hitung sebagai total pengeluaran. Hasil dari pengurangan tersebut akan memperlihatkan total penghasilan bersih.

  1. Susun pos pengeluaran setiap bulan

Cara berikutnya adalah dengan menentukan pos-pos pengeluaran setiap bulannya. Berdasarkan pembagian yang disebutkan pada poin sebelumnya, kurang lebih pengeluaranmu harus dibagi menjadi anggaran kebutuhan pokok, biaya untuk bersenang-senang, tabungan, hingga cicilan (bila memiliki).

Saat sudah dibagi menjadi empat pos pun kamu tak boleh terlalu berlebihan dalam memberi limit di salah satu bagian. Misalnya, biaya hiburan seharusnya tidak melebihi anggaran kebutuhan pokok, begitu pula biaya cicilan yang mestinya tak lebih dari anggaran tabungan. 

Meski begitu, persentase pembagian ini bisa berbeda-beda pada setiap orang. Kamu dapat menyesuaikannya berdasarkan kondisi keuangan setelah menikah, misalnya berapa pemasukan yang dimiliki, total tanggungan dari orang tua, maupun biaya yang kamu alokasikan untuk tumbuh kembang anak. 

  1. Tentukan pembagian peran mengelola keuangan

Selanjutnya, kamu bisa menentukan siapa yang harus mengelola keuangan dalam rumah tangga. Ada yang memberikan tanggung jawab penuh kepada istri, tapi ada juga yang memilih untuk mengelolanya bersama-sama. Semua itu bisa kamu diskusikan bersama pasangan, bahkan mencoba metode mengelola keuangan yang berbeda untuk beberapa bulan.

Kalau pasanganmu juga bekerja, pengeluaran rumah tangga bisa ditanggung berdua. Misalnya, kebutuhan pokok dan pendidikan anak berada di tanggungan suami, sedangkan biaya hiburan dan tabungan ada di bagian istri. Apa pun pembagian yang kamu pilih, pastikan untuk selalu terbuka satu sama lain. Dengan begitu, cita-cita beli rumah tidak perlu dirasa terlalu berat karena ditanggung bersama.

  1. Tetapkan tujuan realistis

Langkah berikutnya yang harus dilakukan oleh pengantin baru saat ingin beli rumah adalah menetapkan tujuan realistis. Dengan pengeluaran yang kamu dan pasangan miliki saat ini, rumah seperti apa yang bisa kamu beli?

Kamu juga harus mempertimbangkan besaran tanggungan selain rumah yang mesti dipenuhi setiap bulannya. Sebagai contoh, jangan sampai karena ingin beli rumah mewah, kamu malah jadi tak bisa membiayai kebutuhan orang tua yang masih jadi tanggunganmu.

  1. Investasi untuk menambah nilai aset

Selain mencari penghasilan tambahan dan mengikuti program asuransi, kamu juga bisa mulai berinvestasi untuk menambah nilai dari aset yang kamu miliki. Mulailah dengan mencari tahu instrumen investasi apa saja yang aman dan sesuai profil risikomu. Setelah itu, kamu bisa memilihnya berdasarkan kebutuhan dan kondisi keuangan rumah tangga.

  1. Siapkan dana darurat

Cara mengatur keuangan yang tak kalah penting dari berinvestasi adalah menyiapkan dana darurat. Kamu bisa memasukkan ini sebagai salah satu kantong pengeluaran yang harus kamu top up setiap bulannya.

Dana darurat nantinya akan berguna kalau terjadi hal-hal yang tak diinginkan, misalnya sakit, terkena PHK, dan lain sebagainya. Dengan menyiapkan dana darurat, peluangmu untuk mengambil tabungan beli rumah saat terjadi hal-hal mendadak pun bakal lebih menurun.

  1. Pelajari berbagai opsi beli rumah 

Terakhir, kamu perlu mempelajari berbagai opsi beli rumah, mulai dari cash keras, cash bertahap, hingga mengikuti program KPR. Cash keras adalah membeli rumah dengan melunasinya dalam sekali bayar, sedangkan cash bertahap menerapkan sistem cicilan dengan beberapa kali angsuran saja.

Selain itu, ada juga program KPR yang diikuti oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia. Sistem ini memungkinkan kamu untuk membangun atau beli rumah dengan mengandalkan pinjaman dari bank. Akan tetapi, banyak pengantin baru yang pengajuan KPR-nya ditolak oleh bank karena belum memiliki riwayat kredit yang cukup atau malah punya catatan keuangan yang buruk.

Cara mengatur keuangan di atas dapat menjadi pedomanmu dan pasangan dalam mencapai tujuan, yakni beli rumah impian. Mengingat kendala yang sering dialami pasangan muda saat mengajukan KPR, kamu tidak perlu panik. Kini ada Tanaku SuperApp yang bisa membantu pengantin baru untuk mewujudkan cita-cita membeli rumah dengan DP yang murah.

Kamu hanya perlu mempersiapkan DP mulai dari 0-2% saja untuk bisa langsung menempati rumah baru. Sisanya, Tanaku yang akan urus! Berikutnya, kamu tinggal bayar cicilan KPR yang bukti pembayarannya bisa kamu tukarkan jadi poin-poin di Tanaku SuperApp. Poin-poin tersebut juga bisa pakai untuk mendapatkan rewards menarik. Makanya, buruan download Tanaku SuperApp untuk merasakan kemudahan beli rumah!